Pada 20 Juni 2025, pasar saham Asia menunjukkan hasil yang beragam karena peristiwa geopolitik dan data ekonomi. Keputusan AS mengenai konflik Israel-Iran dan meningkatnya inflasi di Jepang menjadi faktor kunci. Situasi ini berdampak pada pasar global.
Presiden AS Donald Trump menunda keputusan mengenai keterlibatan AS dalam konflik Israel-Iran selama dua minggu. Hal ini memberikan kelegaan sementara. Sementara itu, konflik terus berlanjut, sekarang sudah hari kedelapan. (Sumber: 20 Juni 2025)
Indeks Nikkei 225 dan TOPIX Jepang masing-masing turun 0,1% dan 0,3%. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya inflasi. CPI inti mencapai level tertinggi dalam hampir 2,5 tahun pada bulan Mei. Bank of Japan mungkin akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga. (Sumber: 20 Juni 2025)
Hang Seng Hong Kong naik 0,8%, dan KOSPI Korea Selatan melonjak 1,1%. Kenaikan ini didorong oleh rebound sektor teknologi. Shanghai Composite dan Shenzhen CSI 300 China mengalami peningkatan moderat. PBOC mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya tidak berubah. (Sumber: 20 Juni 2025)
Berjangka saham AS tetap negatif. Berjangka S&P 500 turun 0,3%. Komentar Federal Reserve menambah kekhawatiran pasar. Ketua Jerome Powell tidak berkomitmen terhadap penurunan suku bunga di masa depan. (Sumber: 20 Juni 2025)
Pasar Asia merespons ketegangan geopolitik dan data ekonomi. Investor mengamati konflik Israel-Iran dan inflasi Jepang. Faktor-faktor ini terus membentuk dinamika pasar. (Sumber: 20 Juni 2025)