XRP mengalami penurunan dari $2,305 menjadi $2,163 setelah keputusan pengadilan AS yang berdampak pada kepercayaan investor dan mengurangi total kapitalisasi pasar kripto sebesar 3,1% menjadi $3,35 triliun. Aksi jual ini terjadi ketika pasar mata uang kripto bereaksi terhadap pembatalan tarif perdagangan era Trump.
Namun, VivoPower, sebuah perusahaan energi terbarukan, mengumpulkan $121 juta untuk mendirikan cadangan kas yang berfokus pada XRP. Selain itu, Webus International, yang berbasis di Tiongkok, mengumumkan rencana pada Kamis lalu untuk mengumpulkan hingga $300 juta tunai untuk cadangan strategis XRP. Perkembangan ini telah meningkatkan harapan untuk adopsi institusional yang berpotensi menstabilkan XRP.
XRP mengalami penjualan kapitulasi dengan volume melonjak menjadi 174,7 juta unit, hampir empat kali lipat volume rata-rata 24 jam. Harga menemukan dukungan di sekitar $2,16 sebelum rebound ke $2,22. Analis memantau resistensi di $2,23, yang dapat menentukan stabilitas XRP.
Grafik per jam menunjukkan upaya pemulihan berbentuk V, tetapi resistensi di sekitar $2,204 membatasi kenaikan, dengan harga terkonsolidasi antara $2,195 dan $2,196. Indikator teknis menunjukkan bahwa kegagalan untuk mempertahankan dukungan $2,31 dapat menyebabkan penurunan 16% menuju $1,96.
Trader mengantisipasi volatilitas lebih lanjut karena XRP menavigasi ketidakpastian ekonomi makro dan meningkatnya minat institusional.
Artikel ini didasarkan pada analisis materi oleh penulis kami.