Industri mata uang kripto mengalami lonjakan perekrutan yang signifikan pada tahun 2025, dengan bursa-bursa besar seperti Crypto.com, Binance, Coinbase, Kraken, dan Gemini secara aktif merekrut talenta baru. Gelombang perekrutan ini menandai pembalikan dari pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang terjadi pada sektor ini pada tahun 2022 dan 2023.
Crypto.com, yang berbasis di Singapura, memimpin ekspansi ini dengan mempekerjakan 700 karyawan baru sejak November 2024 dan berencana menambah 500 lagi untuk layanan pelanggan dan 200 untuk peran korporat. Pertumbuhan ini terjadi setelah Crypto.com mengurangi sekitar 20% tenaga kerjanya. Coinbase mengumumkan rencana untuk mempekerjakan sekitar 1.000 karyawan baru di Amerika Serikat pada tahun 2025, yang dipicu oleh lingkungan peraturan yang lebih menguntungkan dan sikap pro-kripto dari Kongres AS saat ini, yang dipengaruhi oleh kebijakan Presiden Donald Trump. Perekrutan besar-besaran ini berpotensi meningkatkan jumlah karyawan Coinbase sekitar 27%. Bursa terkemuka lainnya seperti Binance, Kraken, dan Gemini juga memperkuat tim mereka, dengan banyak lowongan pekerjaan yang tersedia secara global, termasuk banyak posisi jarak jauh. Tren keseluruhan menunjukkan permintaan yang kuat untuk talenta di industri kripto, dengan penekanan khusus pada peran dalam pengembangan blockchain, kontrak pintar, keamanan siber, kepatuhan, pemasaran, dan dukungan pelanggan. Kebangkitan perekrutan ini dipandang sebagai bukti pemulihan pasar mata uang kripto, yang telah menyalakan kembali kepercayaan investor dan meningkatkan permintaan untuk layanan aset digital.
Prospek positif untuk tahun 2025 menunjukkan bahwa perusahaan berinvestasi dalam talenta dan infrastruktur untuk memanfaatkan pertumbuhan industri. Pasar kerja kripto mengalami peningkatan 25% dalam iklan lowongan kerja pada kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan periode yang sama di tahun 2023. Selain itu, pada tahun 2025, perusahaan semakin mencari kandidat dengan keahlian dalam pengembangan blockchain, DeFi, dan keamanan siber, dengan pengembang blockchain diperkirakan akan mengalami peningkatan permintaan sebesar 22%.