Nvidia dan AMD Sepakati Pembagian 15% Pendapatan Chip AI China kepada Pemerintah AS

Diedit oleh: Olga Sukhina

Nvidia dan AMD telah mencapai kesepakatan untuk menyisihkan 15% dari pendapatan penjualan chip kecerdasan buatan (AI) mereka di Tiongkok kepada pemerintah Amerika Serikat. Langkah ini merupakan prasyarat untuk memperoleh lisensi ekspor bagi chip-chip spesifik, termasuk H20 dari Nvidia dan MI308 dari AMD, yang dirancang untuk pasar Tiongkok.

Kesepakatan ini muncul setelah serangkaian diskusi intensif, termasuk pertemuan antara CEO Nvidia Jensen Huang dan mantan Presiden Donald Trump, yang berujung pada penerbitan lisensi ekspor yang diperlukan oleh Departemen Perdagangan AS. Nvidia telah mengonfirmasi kepatuhannya terhadap regulasi ekspor AS. Para analis memproyeksikan bahwa Nvidia saja dapat menghasilkan pendapatan sekitar 23 miliar dolar AS dari penjualan chip H20 di Tiongkok pada tahun 2025. Struktur baru ini memungkinkan perusahaan teknologi AS untuk tetap beroperasi di pasar Tiongkok yang vital, sekaligus memberikan kontribusi finansial kepada pemerintah AS. Model ini berpotensi menjadi preseden bagi kebijakan perdagangan AS, yang dapat memengaruhi negosiasi perdagangan di masa depan dan keputusan ekspor di sektor teknologi.

Industri semikonduktor menjadi medan pertempuran penting dalam hubungan perdagangan AS-Tiongkok yang lebih luas. Kontrol ekspor AS, yang bertujuan untuk membatasi akses Tiongkok terhadap semikonduktor canggih dan teknologi terkait, dirancang untuk mempertahankan keunggulan teknologi AS dan mengatasi kekhawatiran keamanan nasional. Pembatasan ini, yang mulai diperketat secara signifikan pada tahun 2022, telah berdampak pada industri semikonduktor Tiongkok, dengan perkiraan penurunan produksi dalam jangka pendek. Namun, kekhawatiran tetap ada mengenai efektivitas jangka panjang dan potensi pembalasan dari Tiongkok, serta kemungkinan Tiongkok mengembangkan kemandirian semikonduktor yang lebih besar.

Chip H20 dari Nvidia dirancang khusus untuk mematuhi langkah-langkah kontrol ekspor AS sebelumnya, menunjukkan upaya proaktif perusahaan untuk menavigasi lanskap peraturan yang kompleks. Meskipun demikian, perusahaan sebelumnya telah memperingatkan tentang dampak finansial yang signifikan, yang diperkirakan mencapai miliaran dolar, akibat pembatasan ini. Kesepakatan ini juga menuai kritik dari para pakar perdagangan, dengan beberapa pihak menyuarakan keprihatinan tentang konstitusionalitasnya dan implikasinya terhadap keamanan nasional. Keputusan pemerintah AS untuk mengizinkan penjualan chip canggih ke Tiongkok, bahkan dengan komponen pembagian pendapatan ini, dapat secara signifikan membentuk masa depan perdagangan bilateral dan pasar semikonduktor global. Nvidia menekankan komitmennya terhadap keamanan siber, membantah klaim adanya "backdoor" atau fitur kendali jarak jauh pada chip H20-nya. Situasi ini menyoroti keseimbangan halus yang dicari AS antara kebutuhan keamanan nasional dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya di pasar teknologi global.

Sumber-sumber

  • ECO

  • Financial Times

  • Reuters

  • Axios

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.