Perusahaan barang mewah asal Prancis, LVMH, sedang mempertimbangkan opsi untuk merek fesyen Marc Jacobs, menyusul minat dari beberapa calon pembeli. LVMH telah menunjuk penasihat untuk mengeksplorasi kemungkinan penjualan merek tersebut, yang dapat menarik tawaran dari perusahaan konsumen dan firma ekuitas swasta. Namun, LVMH menegaskan bahwa mereka tidak sedang mempertimbangkan penjualan merek Marc Jacobs dan lebih memilih fokus pada pertumbuhan internal.
Marc Jacobs, yang didirikan pada tahun 1984 oleh desainer asal Amerika, dikenal dengan desainnya yang berani dan inovatif, menggabungkan unsur fesyen tinggi dengan gaya jalanan. LVMH mengakuisisi sebagian besar saham merek ini pada tahun 1997, dengan Marc Jacobs dan mitranya, Robert Duffy, masing-masing mempertahankan sebagian saham. Merek ini telah mengalami restrukturisasi dalam beberapa tahun terakhir, yang mengarah pada penyederhanaan penawaran produknya.
Penjualan potensial ini mencerminkan strategi LVMH untuk merampingkan portofolionya dan fokus pada merek-merek mewah inti seperti Louis Vuitton dan Dior. Langkah ini juga sejalan dengan tren industri di mana perusahaan-perusahaan barang mewah besar sedang meninjau kembali portofolio mereka untuk menyesuaikan dengan perubahan preferensi konsumen dan kondisi pasar yang dinamis.
Perkembangan ini menarik perhatian industri fesyen global, mengingat posisi Marc Jacobs sebagai salah satu merek yang berpengaruh dalam kategori fesyen mewah yang lebih terjangkau. Keputusan LVMH akan memiliki dampak signifikan pada lanskap merek mewah dan strategi bisnis di masa depan.