Investasi dalam energi terbarukan mengalami pertumbuhan pesat, didorong oleh kemajuan teknologi dan kebijakan yang terus berkembang. Korporasi seperti Amazon, Google, dan Walmart melakukan investasi besar dalam proyek-proyek energi terbarukan.
Amazon telah berinvestasi dalam lebih dari 600 proyek angin dan matahari di 19 negara dan merupakan pembeli korporat energi terbarukan terbesar secara global. Google menginvestasikan $20 miliar dalam proyek energi terbarukan untuk mendukung ekspansi AI dan pusat datanya. Walmart juga secara signifikan meningkatkan kapasitas energi terbarukannya melalui investasi dalam berbagai proyek tenaga surya di berbagai negara bagian. Misalnya, Walmart berinvestasi dalam 74 proyek tenaga surya komunitas Solar Landscape di Maryland dan Illinois.
Undang-Undang Pengurangan Inflasi, yang disahkan pada Agustus 2022, telah mengalokasikan $369 miliar untuk mendukung inisiatif energi bersih, menciptakan lingkungan investasi yang stabil dan bertujuan untuk mengurangi emisi karbon sekitar 40% pada tahun 2030.
Masyarakat juga mendapatkan manfaat dari investasi ini. Di Inyokern, California, ladang tenaga surya komunitas 44 megawatt menyediakan listrik terjangkau untuk lebih dari 2.000 rumah tangga dan berbagai entitas komersial. Inovasi seperti penyimpanan energi kinetik juga meningkatkan stabilitas jaringan. Sistem penyimpanan energi kinetik menggunakan energi kinetik yang disimpan dalam massa berputar dengan kehilangan gesekan yang sangat rendah.
Pergeseran menuju energi terbarukan ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru tetapi juga menurunkan biaya energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Investasi global dalam manufaktur teknologi energi bersih melonjak, mendukung ekspansi ekonomi lebih lanjut.