Bank Indonesia (BI) mengumumkan penurunan 25 basis poin pada suku bunga acuannya, menjadikannya 5,5%. Keputusan tersebut, yang diumumkan pada hari Rabu, 21 Mei 2025, juga menurunkan suku bunga fasilitas deposit menjadi 4,75% dan suku bunga fasilitas pinjaman menjadi 6,25%. Langkah ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di tengah inflasi yang terkendali dan rupiah yang stabil. Menurut Gubernur Perry Warjiyo, keputusan tersebut sejalan dengan ekspektasi inflasi yang rendah dan terkendali untuk tahun 2025 dan 2026, yang diproyeksikan sebesar 2,5% plus minus 1%. Penurunan suku bunga diharapkan dapat menyegarkan pasar keuangan karena suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan likuiditas. Hal ini dapat mendorong pelaku pasar untuk berinvestasi pada aset berisiko seperti saham. Para ahli percaya bahwa BI memiliki ruang lebih lanjut untuk melonggarkan kebijakan moneter, didukung oleh penguatan rupiah dan tekanan inflasi yang minimal.
Bank Sentral Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5% untuk Mendorong Perekonomian
Diedit oleh: Elena Weismann
Sumber-sumber
CNBCindonesia
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Bank Sentral Turki Menaikkan Suku Bunga Acuan Menjadi 46% di Tengah Kekhawatiran Ekonomi - April 2025
Bank-Bank India Menghadapi Perlambatan Pertumbuhan Deposito di Tengah Peralihan ke CD dan Penyesuaian Suku Bunga RBI pada TA 2025
Bank Indonesia Sinyalkan Potensi Pemangkasan Suku Bunga di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global, Sebut Ruang Pelonggaran Masih Luas
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.