Federal Reserve menghadapi tekanan politik yang meningkat terkait keputusan suku bunga di tengah inflasi yang meningkat dan ketegangan politik. Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, telah mengusulkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan datang, dengan alasan melambatnya momentum ekonomi dan risiko terhadap lapangan kerja. Waller berpendapat bahwa suku bunga saat ini, yang berada di atas tingkat netral jangka panjang, tidak lagi sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini. Ia juga menekankan bahwa inflasi yang dipengaruhi oleh tarif kemungkinan bersifat sementara dan tidak seharusnya menghalangi penyesuaian suku bunga. Meskipun beberapa pejabat Federal Reserve lainnya lebih berhati-hati, Waller tetap mendukung penurunan suku bunga segera untuk mendukung ekonomi.
Di sisi lain, Presiden Donald Trump telah mengkritik Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, atas keputusan suku bunga dan bahkan mempertimbangkan untuk menggantinya. Trump menekankan pentingnya penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan telah mengkritik Powell atas pengelolaan renovasi markas Federal Reserve yang menelan biaya signifikan. Meskipun demikian, Powell mempertahankan independensi Federal Reserve dan menegaskan bahwa keputusan suku bunga didasarkan pada data ekonomi, bukan tekanan politik.
Selain itu, data inflasi menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat menjadi 2,7% pada Juni 2025, naik dari 2,4% pada Mei 2025. Kenaikan ini sebagian disebabkan oleh tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintah. Meskipun demikian, beberapa ekonom berpendapat bahwa dampak tarif terhadap inflasi mungkin bersifat sementara dan tidak cukup signifikan untuk mempengaruhi keputusan suku bunga jangka panjang.
Dengan latar belakang ini, Federal Reserve menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan antara tekanan politik untuk menurunkan suku bunga dan kebutuhan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengendalikan inflasi. Keputusan yang diambil dalam pertemuan FOMC mendatang akan memiliki dampak signifikan pada ekonomi AS dan pasar keuangan global.