Terapi Musik Mendapat Momentum di Singapura: Program Baru dan Pengakuan yang Berkembang

Diedit oleh: Liliya Shabalina

Singapura menyaksikan peningkatan minat dan pengakuan terhadap terapi musik, sebuah profesi klinis yang menggunakan musik untuk meningkatkan kesejahteraan. Program pascasarjana baru di Lasalle College of the Arts menandai langkah signifikan dalam membuat terapi ini lebih mudah diakses.

Program dua tahun ini menjawab permintaan yang meningkat untuk terapis musik terlatih, dengan badan siswa yang beragam. Inisiatif ini memungkinkan siswa lokal untuk belajar tanpa beban finansial pendidikan di luar negeri, sekaligus menyesuaikan pelatihan dengan konteks budaya unik Singapura.

Terapi musik digunakan di berbagai pengaturan, termasuk perawatan paliatif, perawatan demensia, dan intervensi anak usia dini. Asosiasi Terapi Musik di Singapura (AMTS) telah aktif sejak 2007 dan terus berkembang.

Terapi musik memberikan manfaat fisik, emosional, dan kognitif. Ini dapat membuka emosi dan memfasilitasi ekspresi, terutama dalam masyarakat di mana menghadapi perasaan yang sulit bisa menjadi tantangan. Profesi ini mengadvokasi pengakuan formal dalam sektor kesehatan sekutu untuk memperluas akses ke subsidi dan pendanaan pasien.

Seperti yang dicatat oleh Dr. Tan dari AMTS, "Musik itu kuat. Kita dapat menggunakan musik untuk semua manfaat ini, tetapi balikkan koinnya - karena musik itu kuat, Anda juga dapat melakukan kerusakan." Terapis musik membutuhkan pelatihan khusus untuk menilai lanskap emosional dan psikologis setiap individu.

Sumber-sumber

  • kathmandupost.com

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.