Vaksin Kanker Anjing Yale Menunjukkan Hasil Menjanjikan, Tingkatkan Tingkat Kelangsungan Hidup

Diedit oleh: Екатерина С.

Sebuah terobosan dalam perawatan kanker anjing telah muncul berkat vaksin inovatif yang dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Yale. Vaksin eksperimental ini, yang menargetkan osteosarkoma, jenis kanker tulang yang agresif dan umum pada anjing, telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam uji klinis tahap awal, menawarkan harapan baru bagi sahabat berkaki empat yang didiagnosis dengan penyakit yang melemahkan ini.

Terapi imunoterapi ini bekerja dengan merangsang sistem kekebalan anjing untuk menghasilkan berbagai jenis antibodi. Antibodi ini dirancang untuk menyerang sel kanker dari berbagai sudut, memberikan respons kekebalan yang lebih komprehensif daripada pengobatan tradisional. Uji coba yang melibatkan lebih dari 300 anjing, termasuk Hunter, seorang Golden Retriever berusia 11 tahun yang sebelumnya merupakan anjing pencari dan penyelamat, telah menunjukkan peningkatan yang nyata dalam tingkat kelangsungan hidup. Untuk anjing yang diobati dengan vaksin ini, tingkat kelangsungan hidup 12 bulan meningkat dari 35% menjadi 60%. Dalam banyak kasus, tumor juga menunjukkan pengurangan yang signifikan.

Osteosarkoma adalah salah satu kanker paling umum dan mematikan pada anjing, seringkali menyebar dengan cepat dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang terbatas bahkan dengan perawatan saat ini. Temuan baru ini mewakili kemajuan yang signifikan dalam perawatan kanker anjing. Dr. Mark Mamula, seorang peneliti utama dalam proyek tersebut, menyatakan kepuasannya, mencatat banyak email dari keluarga yang diberitahu bahwa mereka hanya memiliki beberapa minggu lagi dengan hewan peliharaan mereka, tetapi sekarang anjing-anjing itu masih sehat di sisi mereka bertahun-tahun kemudian.

Vaksin, yang disebut Canine EGFR/HER2 Peptide Cancer Immunotherapeutic, menargetkan protein EGFR dan HER2 yang seringkali diekspresikan secara berlebihan pada sel kanker, yang mendorong pertumbuhan tumor. Dengan melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menyerang sel-sel ini, vaksin bertujuan untuk menekan pertumbuhan tumor dan meningkatkan respons anti-tumor. Penelitian ini menunjukkan bahwa antibodi yang dihasilkan oleh vaksin ini dapat menghambat pensinyalan EGFR dan HER2, yang merupakan jalur penting untuk pertumbuhan tumor.

Saat ini, vaksin tersebut sedang menunggu persetujuan resmi dari Departemen Pertanian AS (USDA). Namun, hasil awal sangat menggembirakan. Uji coba klinis sedang berlangsung di sepuluh pusat di Amerika Serikat dan Kanada, dengan para peneliti mengantisipasi persetujuan distribusi yang luas dalam waktu dekat. Terobosan ini tidak hanya menawarkan harapan baru bagi anjing dengan osteosarkoma tetapi juga menunjukkan potensi aplikasi untuk perawatan kanker manusia, mengingat kesamaan dalam mekanisme kekebalan yang terlibat. Organisasi seperti Canine Cancer Alliance memberikan informasi lebih lanjut tentang pengembangan dan kemajuan vaksin ini, menyoroti komitmen berkelanjutan untuk memerangi kanker pada anjing dan mengeksplorasi jalan baru untuk pengobatan yang berpotensi mengubah lanskap perawatan hewan peliharaan.

Sumber-sumber

  • 20 minutos

  • DVM360

  • ScienceAlert

  • New Atlas

  • Canine Cancer Alliance

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.