Vokalisasi Orangutan: Bukti Rekursi Menantang Keunikan Bahasa Manusia

Diedit oleh: Anna 🌎 Krasko

Vokalisasi Orangutan: Bukti Rekursi Menantang Keunikan Bahasa Manusia

Ilmuwan telah menemukan bahwa orangutan liar menggunakan vokalisasi dengan kompleksitas berlapis, sebuah metode komunikasi yang sebelumnya dianggap unik bagi manusia. Penemuan ini menunjukkan asal usul evolusi yang lebih tua untuk jenis komunikasi ini. Penelitian ini menyoroti kesamaan antara metode komunikasi orangutan dan manusia.

Kesamaan diilustrasikan oleh konsep 'rekursi,' yang dicontohkan oleh frasa 'Ini adalah anjing yang mengejar kucing yang membunuh tikus yang memakan keju.' Kalimat ini menunjukkan kompleksitas berlapis melalui frasa kata kerja-kata benda yang berulang seperti 'mengejar kucing' dan 'memakan keju'. Rekursi melibatkan penyematan elemen bahasa untuk membentuk pikiran atau frasa yang dapat dipahami, memungkinkan pesan tak terbatas dengan peningkatan kompleksitas.

Analisis panggilan alarm dari orangutan betina Sumatera mengungkapkan struktur ritmis dengan penyematan diri di tiga tingkatan. Suara individu bergabung menjadi kombinasi kecil (lapisan pertama), yang dikelompokkan menjadi kelompok yang lebih besar (lapisan kedua), dan kelompok ini membentuk seri yang lebih besar lagi (lapisan ketiga), masing-masing dengan ritme yang teratur. Penemuan ini menantang gagasan bahwa rekursi secara eksklusif dimiliki manusia.

Orangutan juga menyesuaikan ritme panggilan alarm mereka berdasarkan jenis predator yang dihadapi. Panggilan yang lebih cepat dan lebih mendesak menandakan ancaman nyata seperti harimau, sementara panggilan yang lebih lambat dan kurang teratur mengindikasikan bahaya yang kurang kredibel. Rekursi vokal terstruktur ini menyampaikan informasi bermakna tentang lingkungan eksternal.

Sumber-sumber

  • Digital Journal

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.

Vokalisasi Orangutan: Bukti Rekursi Menant... | Gaya One