‘Internet Mati’ dan Kerusakan Digital: Bagaimana AI dan Hilangnya Konten Membentuk Ulang Web
Internet terus berkembang, tetapi secara bersamaan, sebagian darinya menghilang. Para ahli menyoroti dua proses kunci: 'teori internet mati' dan kerusakan digital. 'Teori internet mati' menunjukkan bahwa bot yang didorong oleh AI semakin menghasilkan dan mengendalikan konten dan interaksi online.
Para peneliti dari University of New South Wales (UNSW) dan University of Melbourne (UNIMELB) mengusulkan bahwa bot AI membuat konten yang dirancang untuk menghasilkan keterlibatan di platform seperti Facebook, Instagram, dan TikTok. Bot-bot ini juga berinteraksi dengan konten ini, menciptakan siklus interaksi buatan tanpa keterlibatan manusia. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran informasi yang salah dan propaganda.
Secara bersamaan, sebagian besar web menghilang, sebuah fenomena yang dikenal sebagai 'kerusakan digital'. Hal ini disebabkan oleh kegagalan server, keusangan teknologi, perubahan kebijakan web, penghapusan konten, dan penutupan layanan digital. Hilangnya informasi dapat berdampak pada catatan sejarah, jurnalisme, dan pendidikan, yang berpotensi mengarah pada 'memori digital selektif'.
Para ahli dari Universitat Oberta de Catalunya (UOC) dan lainnya menekankan pentingnya berpikir kritis saat menjelajahi internet. Mereka juga menyoroti perlunya upaya untuk melestarikan warisan digital, seperti inisiatif seperti Internet Archive, untuk memerangi hilangnya informasi berharga.