Pada 28 Juli 2025, di Yamoussoukro, Kementerian Pendidikan Nasional dan Literasi Pantai Gading, bekerja sama dengan UNESCO dan konsultan internasional, telah memvalidasi awal alat, metode, dan praktik pedagogis inovatif. Inisiatif ini berasal dari General States of National Education and Literacy (EGENA) dan bertujuan untuk mengadaptasi sistem pendidikan Pantai Gading dengan keterampilan abad ke-21.
Reformasi pendidikan pra-primer berfokus pada penanaman pendekatan dan nilai-nilai sipil esensial sejak usia dini, sementara reformasi sekunder berupaya meningkatkan efisiensi internal dan eksternal dari siklus pendidikan ini, mempersiapkan siswa untuk langsung memasuki dunia kerja, pelatihan kejuruan, atau akses ke studi sekunder di sekolah menengah. Reformasi ini juga bertujuan untuk meringankan program nasional dari bias teoretisnya, menyediakan konten yang praktis dan pragmatis. Hal ini akan memungkinkan setiap peserta didik untuk mewujudkan potensinya di usia berapa pun, melayani pembangunan Pantai Gading.
Menteri Pendidikan Nasional dan Literasi, Profesor Mariatou Koné, menyoroti pentingnya "revolusi kurikulum" ini untuk menempatkan Pantai Gading di jantung tantangan baru yang terkait dengan perubahan sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Pendidikan dipandang sebagai jalan menuju kesatuan, di mana setiap individu adalah cerminan dari keseluruhan, dan di mana pembelajaran menjadi pengalaman transformatif yang mendorong pertumbuhan kolektif. Investasi dalam pendidikan adalah investasi dalam kesadaran kolektif, langkah menuju masa depan di mana harmoni dan kerja sama adalah norma.
Sebagai bagian dari reformasi pendidikan, pemerintah Pantai Gading telah meningkatkan investasi dalam teknologi pendidikan. Hal ini termasuk penyediaan tablet dan akses internet untuk siswa di sekolah-sekolah di seluruh negeri. Transformasi ini mencerminkan keyakinan pada potensi bawaan setiap individu, mercusuar yang membimbing kaum muda menuju realisasi pribadi dan profesional. Pendidikan menjadi alat untuk membangkitkan kesadaran dan mendorong tanggung jawab individu, pilar fundamental untuk membangun masa depan yang lebih harmonis.
Data dari Kementerian Pendidikan menunjukkan bahwa tingkat melek huruf di Pantai Gading telah meningkat dalam lima tahun terakhir, menunjukkan dampak positif dari reformasi pendidikan.