Dampak AI pada Tenaga Kerja: Peningkatan Keterampilan dan Solusi Open-Source Mendorong Transformasi

Diedit oleh: Olga Samsonova

Integrasi Kecerdasan Buatan (AI) ke dalam berbagai industri membentuk kembali tenaga kerja, seperti yang disoroti oleh laporan State of Tech Talent 2025 dari Linux Foundation. Organisasi secara aktif memperluas peran khusus AI, dengan 94% memperkirakan AI akan menambah nilai yang signifikan. Namun, kesenjangan keterampilan masih ada, terutama di bidang seperti AI, keamanan siber, dan komputasi awan.

Organisasi semakin memprioritaskan inisiatif peningkatan keterampilan untuk mengatasi kesenjangan keterampilan, dengan 72% berfokus pada pelatihan staf yang ada. Peningkatan keterampilan lebih cepat dan lebih efektif untuk retensi daripada merekrut talenta baru. Solusi open-source juga memainkan peran strategis dalam adopsi AI, dengan 40% organisasi memanfaatkan kerangka kerja open-source untuk mempercepat implementasi.

Accenture secara aktif berinvestasi dalam AI dan peningkatan keterampilan, termasuk investasinya di Workhelix dan integrasi dengan platform LearnVantage. Accenture juga telah memperluas kemampuan AI-nya melalui kemitraan strategis dengan Google Cloud dan Salesforce. Permintaan layanan AI telah berdampak positif pada kinerja keuangan Accenture, yang mengarah pada peningkatan perkiraan pendapatan pada Maret 2025.

Sumber-sumber

  • ZDNet

  • Linux Foundation Report Finds Organizations Embrace Upskilling and Open Source to Meet AI-driven Job Demands

  • Accenture Invests in Workhelix to Help Organizations Prepare their Workforces for Generative AI

  • Accenture raises full-year revenue forecast on AI services demand

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.