Pola Asuh Anak Membentuk Ulang Otak: Wawasan Baru tentang 'Otak Ayah' dan 'Otak Ibu'

Diedit oleh: Elena HealthEnergy

Pola Asuh Anak Membentuk Ulang Otak: Wawasan Baru tentang 'Otak Ayah' dan 'Otak Ibu'

Sebuah studi terobosan mengungkapkan bahwa pola asuh anak memicu perubahan signifikan pada struktur dan fungsi otak baik ibu maupun ayah, yang berdampak pada kemampuan kognitif dan keseimbangan hormon mereka. Penelitian ini menyoroti dampak mendalam dari pengasuhan pada otak, menawarkan wawasan berharga tentang bagaimana kita beradaptasi dengan tantangan dan kegembiraan membesarkan anak-anak, dengan potensi manfaat bagi orang tua dan masyarakat.

Para ilmuwan di University of Southern California, yang dipimpin oleh Dr. Darby Saxbe, telah menemukan bahwa menjadi orang tua mengarah pada perubahan yang nyata dalam struktur otak. Perubahan ini, yang sebelumnya diamati terutama pada ibu, sekarang dikonfirmasi juga terjadi pada ayah. Penelitian menunjukkan bahwa otak mengalami proses perampingan, yang berpotensi meningkatkan efisiensi dalam memproses informasi sosial yang penting untuk perawatan orang tua.

Pada ibu, volume otak menurun di area yang terkait dengan kognisi sosial, yang berkorelasi dengan ikatan yang lebih kuat dengan bayi mereka. Ayah juga mengalami perubahan, terutama di korteks, lapisan luar otak yang bertanggung jawab atas pemikiran tingkat tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa transisi menjadi orang tua adalah periode neuroplastisitas yang signifikan, di mana otak beradaptasi dengan tuntutan pengasuhan.

Selain itu, penelitian ini mengeksplorasi pergeseran hormonal, seperti penurunan testosteron pada ayah, yang terkait dengan peningkatan keterlibatan dalam pengasuhan anak dan peningkatan kualitas hubungan. Perubahan hormonal ini, bersama dengan perubahan otak, menyoroti adaptasi biologis yang mendukung perilaku pengasuhan pada kedua orang tua. Implikasi dari penelitian ini melampaui pengalaman individu.

Memahami perubahan otak yang terkait dengan pola asuh anak dapat menginformasikan kebijakan yang mendukung keluarga selama transisi kritis ini. Studi ini menggarisbawahi perlunya dukungan masyarakat, seperti cuti keluarga berbayar, untuk mengurangi stres dan memaksimalkan peluang untuk perkembangan otak yang sehat pada orang tua dan anak-anak. Dengan mengakui pola asuh anak sebagai kebaikan publik, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang mendorong keluarga yang berkembang dan, sebagai perpanjangan, masa depan yang lebih sehat.

Sumber-sumber

  • https://www.apa.org

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.