Batas AI Selanjutnya: Mengapa Keterampilan Bertanya Melampaui Rekayasa Prompt pada Tahun 2025

Diedit oleh: gaya ❤️ one

Meskipun rekayasa prompt telah mengalami pertumbuhan, para ahli berpendapat bahwa dominasinya semakin berkurang. CEO OpenAI Sam Altman menekankan bahwa merumuskan pertanyaan yang tepat sekarang lebih penting daripada sekadar menghasilkan jawaban menggunakan AI. Pergeseran ini menyoroti 'kualitas manusia' penting yang melampaui sekadar meminta AI.

Rekayasa prompt melibatkan pembuatan input khusus untuk AI guna menghasilkan output yang diinginkan. Namun, kemampuan untuk mengajukan pertanyaan yang mendalam membutuhkan rasa ingin tahu dan kemauan untuk menjelajah, menurut CEO Perplexity Aravind Srinivas. Keterampilan ini membedakan komunikasi yang jelas dari pemikiran yang jelas.

Nilai sebenarnya terletak pada mengajukan pertanyaan yang memicu penyelidikan dan penemuan lebih lanjut. Alat harus dirancang untuk mendorong pertanyaan, daripada hanya beradaptasi dengan pengetahuan yang ada. Kemauan untuk bertanya, terutama mengenai masalah eksistensial, etika, dan epistemologis, sangat penting ketika jawaban definitif langka.

Sumber-sumber

  • Forbes

  • McChrystal Group

  • Apostrophe CMS

  • OpenAI's Sam Altman Talks ChatGPT, AI Agents and Superintelligence — Live at TED2025

  • Aravind Srinivas: Perplexity CEO on Future of AI, Search & the Internet | Lex Fridman Podcast #434 - YouTube

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.